Powered By Blogger

Rabu, 01 Mei 2013


KATA HATI

Oleh : SUCI PRAHATINI

Rindu Yang Membelengguku !

Ketika intan yang telah tertutup oleh debu , mungkn intan itu sudah tak berharga lagi bahkan dia terlihat usang bahkan akan hilang dan terlupakan , ketika kita memang sudah tak lagi bisa bersama apakau akan memberi sedikit waktumu untuk merindukan aku ?
salah kah jika rasa ini masih ada tersimpan , bahkan kucoba untuk menyembunyikan nya dari hadapan siapapun , karna akupun takut mimpi yang tadinya indah akan dapat berubah menjadi usang dan ke asaan yang akan kudapat .
Tanyakan pada hati , tanyakan pada kalbu yang mungkin merindukanmu , kucoba pahami namun akal selalu memungkiri , tak dapat kujelaskan semua bahwa rasa ini sungguh menyiksaku dalam setiap keheningan jika bayangmu melintas di dalam pikiran yang tak kutaui apakah itu sadar ataupun aku merasa benar-benar gila karna asa ini tak dapat aku genggam kembali dan lelah lagi jika aku harus berusaha mengejarmu , karna percuma saja mungkin kamu pun akan memalingkan wajah indahmu yang kurindui ini , hingga aku akan terhempas dalam butiran air mata yang masih membuat aku bingung akankah semua itu berarti jika ku lakukan .??
Entahlah , tersadar dari ini semua ternyata memang aku belum berhasil untuk melupakanmu ..
Memang belum bisa menghilangkan segala kenangan indah kita berdua secepat itu , berikan aku sedikit waktu untuk terbisa akan hal itu , biarkan sampai jika tetesan air mata ini jatuh pada pipiku ada seseorang yang datang lalu menghapuskan air mataku , dan bersedia meminjamkan bahunya nya untukku , walau bukan kamu , walau harus kucoba ikhlas , walau kau sudah dapat tersenyum , dan aku belum , sejuta kata walau yang mungkin saja takan mampu ku urai lagi apa itu ,
Rasanya aku ingin melihat senyum mu lagi , candamu yang membuat aku masih terngiang akan hadirnya dirimu di sampingku , ketika aku bersedih maka kau meraih ku dengan kehangatan dengan sejuta kasih sayang yang mungkin entah kapan aku bisa dapatkan itu kembalii .
Butuh waktu lama untuk rasakan itu , karna memang tak bisa ku pungkiri kamulah satu-satunya orang yang dapat memberi aku sejuta kehangatan yang penuh humor dan kejutan yang tak dapat di tebak .Ku coba merelakan , dan aku mencoba bangkit dari ini semua , maaf  jika aku memberi kesempatan untuk kamu berpaling dari hatiku ini , dan pergi tak kembali membawa hari-hari penuh warna lagi ,..
Semoga kamu bahagia hidup bersamanya , jika memang aku hanya dapat bertemu kamu dalam mimpi ijinkanlah aku untuk tertidur selamnya . J

KATA HATI
Oleh : SUCI PRAHATINI

Kecilku bukan berarti tak tampak, coba singkap kabut yang menutupi matamu !!  
Andaikan saja kata hati ini dapat di dengar oleh mereka yang memang benar mempunyai andil dan berwenang , pastilah akan kuteriakan segala keluh kesah yang telah membelenggu dalam relung  jiwa yang seakan merasakan kepedihan .
Mirisnya begitu terasa ..
Duhai dikau yang berada di kursi singgahsana di luar sana , sampai kapankah aku rakyat kecil yang terbuang ini masih bisa kau lihat ? apakah aku ini begitu kecil hingga matamu pun tertutup dalam kabut kenikmatan , kemanjaan dirimu dalam setiap kenyamanan yang begitu indah kau nikmati .
Bukan nya aku ingin kau kasiani , karna itupun bukan yang patut ku perjuangkan hak ku . Hak ku adalah ingin kau hargai , kau ayomi. Mungkinkah tubuh-tubuh lemah ini akan terus di pandang sebagai kerikil yang hanya saja bisa terinjak terus dan lagi.
Akankah kemerdekaan ini dapat kami nikmati , merdeka dari kemiskinan , dari segala korban keserkahan mu , keputusan mu yang hanya bisa memperkaya dirimu sendiri itu . yang masih belum bisa aku mengerti , apalagi membrontaknya .Di manakah keadilan yang sebenarnya sudah di perjuangkan sejak zaman kemerdekaan ini . Rasanya Nilai-nilai itupun ikut sirna bersamaan dengan terus melajunya detik,menit , jam yang bergulir mengikuti arah desiran angin . meliuk-liukkan di alam bebasnya dunia .Seraya nasibku ini bagai kapas yang berterbanagan , terombang-ambing menyusuri hempasan angin .
Duhai engkau yang mempunyai kuasa di dunia , di manakah hati nurani kalian ? begitu susahkah kalian untuk mencurahkan sedikit saja perhatianmu untuk rakyat kecilmu .Seakan Dunia ini adalah panggung sandiwara yang tak pernah ada akhirnya , biar begitu aku harus tetap kuat , tegar menjalani segala tantang segala zaman . Dan percayakah kalian bahwa harta yang menyilaukan itu adalah hanya titipan dari-Nya . Percayakah jika masih ada kehidupan yang abadi setelah ini !
Meski mata ini bisa saja terpejam untuk menyaksikan ke tidak adilan , namun mata hati masih terus bisa membenarkan seolah dia berdemonstrasi menuntut hak nya untuk di dengar .
Ya.. Kini hanyalah seberkas bait Do’a yang bisa menguatkanku , kepasrahanku yang begitu tersimpan banyak harapan untuk melihat bangasaku , kota kelahiranku , negara tercintaku hidup secara demokrasi sesuai dengan pila-pilar Pancasila yang telah menjadi pedoman secara beraturan . Pahami pilar itu maka semua akan kembali sesuai fitrahnya .
Hem ..
Namun apalah guna aku terus berkeluh kesa , toh mereka pun masih akan terus melakukan nya , namun siapa yah kalau bukan aku sendiri yang dapat meneriakan suara hatiku . Biarlah ..
Maka ijinkanlah aku untuk sedikit saja merangkai kata demi kata , hingga menjadi syair yang syahdu mewakili kata hatiku sendiri . Sedikit membuat obat hati dari segala belenggu yang menyesakan dada jika tak tersuarakan .