Dalam syair cinta aku luluh, dalam puisi segala rasa kan berubah begitu indah. Membelengguku untuk terus berkarya. Ini adalah kumpulan dari beberapa penggalan syair Cinta ku. Aku takan pernah puas untuk Belajar.. #Suci Prahatini
Selasa, 22 Januari 2013
Adera-Lebih Indah
Semakin ku lihat masa laluSemakin hatiku tak menentuTetapi satu sinar terangi jiwakuSaat ku melihat senyummu
Kini ku ingin hentikan waktuBila kau berada di dekatkuBunga cinta bermekaran dalam jiwakuKan ku petik satu untukmu
Kau bawa cintaku setinggi angkasaMembuatku merasa sempurnaDan membuatku utuh tuk menjalani hidupBerdua denganmu selama-lamanyaKaulah yang terbaik untukku
Ku percayakan seluruh hatiku padamuKasihku satu janjiku kaulah yang terakhir bagiku
Senin, 14 Januari 2013
RABI'AH AL-ADAWIYAH
Syahadat Cinta , Rabiah Al-adawiyah
Aku mencintai-Mu dengan dua cinta : Cinta yang penuh gairah dan cinta yang Kau berhak atasnya
Kusebut cinta yang penuh gairah karena aku tak bisa mengingat selain Diri-Mu
Kusebut cinta yang Kau berhak atasnya
Karena Kau telah menyingkap hijab hingga aku bisa melihat-Mu
Tak patut pujian untuk diriku karena hal ini dan itu segala pujian hanya untuk Diri-Mu
Puisi yang menunjukan keintiman
Telah ku jadikan kau kawan berbincang dalam kalbu
Sedang tubuhku kubiarkan becakap dengan teman dudukku
Jasadku ada kawan dekatnya
Sedang kekasih hatiku yang paling intim bertempat di hatiku
PUISI karya Gus Mus
KALAU KAU SIBUK KAPAN KAU SEMPAT
Kalau kau sibuk berteori saja
Kapan kau sempat menikmati mempraktekkan teori?
Kalau kau sibuk menikmati praktek teori saja
Kapan kau sempat memanfaatkannya?
Kalau kau sibuk mencari penghidupan saja
Kapan kau sempat menikmati hidup?
Kalau kau sibuk menikmati hidup saja
Kapan kau hidup?
Kalau kau sibuk dengan kursimu saja
Kapan kau sempat memikirkan pantatmu?
Kalau kau sibuk memikirkan pantatmu saja
Kapan kau menyadari joroknya?
Kalau kau sibuk membodohi orang saja
Kapan kau sempat memanfaatkan kepandaianmu?
Kalau kau sibuk memanfaatkan kepandaianmu saja
Kapan orang lain memanfaatkannya?
Kalau kau sibuk pamer kepintaran saja
Kapan kau sempat membuktikan kepintaranmu?
Kalau kau sibuk membuktikan kepintaranmu saja
Kapan kau pintar?
Kalau kau sibuk mencela orang lain saja
Kapan kau sempat membuktikan cela-celanya?
Kalau kau sibuk membuktikan cela orang saja
Kapan kau menyadari celamu sendri?
Kalau kau sibuk bertikai saja
Kapan kau sempat merenungi sebab pertkaian?
Kalau kau sibuk merenungi sebab pertikaian saja
Kapan kau akan menyadari sia-sianya?
Kalau kau sibuk bermain cinta saja
Kapan kau sempat merenungi arti cinta?
Kalau kau sibuk merenung arti cinta saja
Kapan kau bercinta?
Kalau kau sibuk berkutbah saja
Kapan kau sempat menyadari kebijakan kutbah?
Kalau kau sibuk dengan kebijakan kutbah saja
Kapan kau akan mengamalkannya?
Kalau kau sibuk berdzikir saja
Kapan kau sempat menyadari keagungan yang kau dzikiri?
Kalau kau sibuk dengan keagungan yang kau dzikiri saja
Kapan kau kan mengenalnya?
Kalau kau sibuk berbicara saja
Kapan kau sempat memikirkan bicaramu?
Kalau kau sibuk memikirkan bicaramu saja
Kapan kau mengerti arti bicara?
Kalau kau sibuk mendendangkan puisi saja
Kapan kau sempat berpuisi?
Kalau kau sibuk berpuisi saja
Kapan kau akan memuisi?
(Kalau kau sibuk dengan kulit saja
Kapan kau sempat menyentuh isinya?
Kalau kau sibuk menyentuh isinya saja
Kapan kau sampai intinya?
Kalau kau sibuk dengan intinya saja
Kapan kau memakrifati nya-nya?
Kalau kau sibuk memakrifati nya-nya saja
Kapan kau bersatu denganNya?)
“Kalau kau sibuk bertanya saja
Kapan kau mendengar jawaban!”
Puisi karya : Gus Mus
Langganan:
Postingan (Atom)