Powered By Blogger

Rabu, 27 Maret 2013

MAKALAH BAHASA INDONESIA PARAGRAF DALAM BAHASA INDONESIA


MAKALAH BAHASA INDONESIA
PARAGRAF DALAM BAHASA INDONESIA




NAMA          :      SUCI PRAHATINI
JURUSAN    :     TARBIYAH ( K I )



SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM ( STAI )
“PUBLISISTIK THAWALIB “ JAKARTA
Jl. Keramat II No.13 Kwitang ,
Jakarta Pusat
2012




BAB I

PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang Masalah

Selama ini dalam membuat suatu paragraf sudah dilaksanakan dengan cukup baik. Dalam membuat suatu paragraf kita harus mengetahui syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam sebuah paragraf. Paragraf yang akan dibuat harus dapat mempunyai kepaduan antara paragraf yang lain. Kepaduan paragraf dapat terlihat melalui penyusunan kalimat secara logis dan melalui ungkapan-ungkapan pengait antar kalimat. Disini kita di tuntut agar mampu membuat suatu paragraph dengan baik dan benar sesuai dengan kaedakaedahnya.

2.      Batasan Masalah
1. mengetahui pengertian paragraph
2. Syarat-syarat dalam membuat suatu paragraph
3.pembagian paragraph menurut jenisnya
4. mengembangkan suatu paragraph

3.      Tujuan Penulisan

Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah agar kita dapat mengetahui syarat-syarat yang harus diperhatikan dalam membuat suatu paragraph. Dapat mengetahui macam-macam paragraf dan dapat mengembangkan suatu paragraph dengan baik dan benar.Jadi dengan penulisan makalah ini kita dapat melatih kita dalam membuat suatu paragraf yang baik sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam suatu paragraph.
                               



                                               







Kata pengantar

Bismillahirrahmanirrahiim

Sgala puji bagi Allah swt , Rabb semesta alam .
Tiada daya dan kekuatan selain dirinya , salawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah Muhammad saw beserta keluarga , sahabat dan orang-orang yang mengikuti hingga akhir zaman .
        Alhmdulillah , atas izinya , kami dapat menyelesaikan sebuah makalah yang berjudul “Paragraf dalam Bahasa indonesia”  dengan segala kelebihan dan kekurangannya . Tak lupa kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada rekan-rekan yang telah berpartisipasi dalam penyelesaian makalah ini .
        Besar harapan kami agar makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca . Oleh karna itu , saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan demi penyempurnaan makalah ini.

Wallahu a’lam bish-shawwabah.
Billahit-taufiq wal-hidayah.
                                                                                          




                                                                                                                        penulis



BAB II
PEMBAHASAN



Paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau topik. Kalimat-kalimat dalam paragraf memperlihatkan kesatuan pikiran atau mempunyai keterkaitan dalam membentuk gagasan atau topik tersebut.Sebuah paragraf mungkin terdiri atas sebuah kalimat, mungkin terdiri atas dua buah kalimat, mungkin juga lebih dari dua buah kalimat.

Contoh sebuah paragraf :
Sampah selamanya selalu memusingkan. Berkali-kali masalahnya diseminarkan dan berkali-kali pula jalan pemecahannya dirancang. Namun, keterbatasan-keterbatasan yang kita miliki tetap menjadikan sampah sebagai masalah yang pelik. Pada waktu seminar-seminar itu berlangsung, penimbunan sampah terus terjadi. Hal ini mengundang keprihatinan kita karena masalah sampah banyak sedikitnya mempunyai kaitan dengan masalah pencemaran air dan banjir. Selama pengumpulan pengangkutan, pembuangan akhir, dan pengolahan sampah itu belum dapat dilaksanakan dengan baik, selama itu pula sampah menjadi masalah.
Paragraf ini terdiri atas enam kalimat. Semua kalimat itu membicarakan soal sampah. Oleh sebab itu, paragraf itu mempunyai topik ”masalah sampah” karena pokok permasalahan dalam paragraf itu adalah masalah sampah.

Dalam tulisan-tulisan lain mungkin kita menjumpai topik paragraf, seperti:
a.peranan bahasa dalam kehidupan;
b. penyebab kebakaran hutan:
c. manfaat koperasi;
d. Tragedi Semanggi;
e. kehidupan di ruang angkasa;           
f. Trisakti sebagai karnpus reformasi.

            Topik paragraf adalah pikiran utama di dalam sebuah paragraf. Semua pembicaraan dalam paragraf itu terpusat pada pikiran utama ini. Pikiran utama itulah yang menjadi topik persoalan atau pokok pembicaraan. Oleh sebab itu, ia kadang-kadang disebut juga gagasan pokok di dalam sebuah paragraf. Dengan demikian, apa yang menjadi pokok pembicaraan dalam sebuah paragraf, itulah topik paragraf.




1.      Syarat-Syarat Paragraf

Paragraf yang baik harus memiliki dua ketentuan, yaitu kesatuan paragraf dan kepaduan paragraf.

a)      Kesatuan Paragraf

     Dalam sebuah paragraf terdapat hanya satu pokok pikiran. Oleh sebab itu, kalimat-kalimat yang membentuk paragraf perlu ditata secara cermat agar tidak ada satu pun kalimat yang menyimpang dari ide pokok paragraf itu. Kalau ada kalimat yang menyimpang dari pokok pikiran paragraf itu, paragraf menjadi tidak berpautan, tidak utuh. Kalimat yang menyimpang itu harus dikeluarkan dari paragraf. Perhatikan paragraf di bawah ini.
Jateng sukses, Kata-kata ini meluncur gembira dari pelatih regu Jateng setelah selesai pertandingan final Kejurnas TinjuAmatir, Minggu malam, di Gedung Olahraga Jateng, Semarang. Kota Semarang terdapat di pantai utara Pulau Jawa, ibu kota Propinsi Jateng. Pernyataan itu dianggap wajar karena yang diimpi-impikan selama ini dapat terwujud, yaitu satu medali emas, satu medali perak, dan satu medali perunggu. Hal itu ditambah lagi oleh pilihan petinju terbaik yang jatuh ke tangan Jateng. Hasil yang diperoleh itu adalah prestasi paling tinggi yang pemah diraih oleh Jateng dalam arena seperti itu.
Dalam paragraf itu kalimat ketiga tidak menunjukkan keutuhan paragraf. Oleh sebab itu, kalimat tersebut harus dikeluarkan dari paragraf.

b) Kepaduan Paragraf

     Kepaduan paragraf dapat terlihat melalui penyusunan secara logis dan melalui ungkapan-ungkapan (kata-kata) pengait kalimat. Urutan yang logis akan terlihat dalam susunan kalimat-kalimat dalam paragraf itu. Dalam paragraf itu tidak ada kalimat yang sumbang atau keluar dari permasalahan yang dibicarakan

c) Pengait Paragraf
Agar paragraf menjadi padu digunakan pengait paragraf, yaitu berupa 1) ungkapan penghubung transisi, 2) kata ganti atau 3) kata kunci (pengulangan kata yang dipentingkan).
·       Kata Transisi
Ungkapan pengait antarkalimat dapat berupa ungkapan hubungan / transisi.
Beberapa kata transisi
1.         Hubungan tambahan
contoh : lebih lagi, selanjutnya, tambahan pula, berikutnya, lagipula.
2.         Hubungan pertentangan
contoh : akantetapi, namun, bagaimanapun, walaupun demikian, dll.
3.         Hubungan perbandingan
contoh : sama dengan itu, dalam hal yang demikian, sehubungan dengan itu.
4.         Hubungan akibat
contoh : oleh sebab itu, jadi, akibatnya, oleh karena itu, maka, oleh sebab itu.
5.         Hubungan tujuan
contoh : untuk itu, untuk maksud itu.
6.         Hubungan singkatan
contoh : singkatnya, pendeknya, akhirnya, pada umumnya, dengan kata lain.
7.         Hubungan waktu
contoh : sementara itu, segera setelah itu, beberapa saat kemudian.
8.         Hubungan tempat
contoh : berdekatan dengan itu                    
Bentuk paragraf 

1.                   Deduktif         : inti paragraf di awal paragraf
2.                    Induktif         : inti paragraf di kalimat terakhir.
3.                   Campuran     : inti paragraf di kalimat pertama dan terakhir.
4.                   Ineratif           : inti paragraf di tengah-tengah paragraf.

Jenis-Jenis  paragraf 
1.      PARAGRAF NARASI
Menceritakan suatu kejadian berdasarkan kronologi
Secara sederhana, narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu konflik. Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsur pokok sebuah narasi. Jika ketiga unsur itu bersatu, ketiga unsur itu disebut plot atau alur. Jadi, narasi adalah cerita yang dipaparkan berdasarkan plot atau alur. Narasi dapat berisi fakta atau fiksi. Contoh narasi yang berisi fakta: biografi, autobiografi, atau kisah pengalaman.
Contoh narasi yang berupa fiksi: novel, cerpen, cerbung, ataupun cergam.


2.    PARAGRAF DESKRIPSI
menggambarkan suatu kejadian dengan kata-kata yang merangsang indra agar realistis.

Karangan ini berisi gambaran mengenai suatu hal / keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan hal tersebut.
Ciri-ciri deskripsi:
a.          menggambarkan atau melukiskan sesuatu
b.         penggambaran tersebut dilakukan sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan indrea
c. membuat pembaca atau pendengar merasakan sendiri atau mengalami sendiri
Langkah menyusun deskripsi:
1. Tentukan objek atau tema yang akan dideskripsikan
2. Tentukan tujuan                     
3. Mengumpulkan data dengan mengamati objek yang akan dideskripsikan
4. Menyusun data tersebut ke dalam urutan yang baik(menyusun kerangka karangan)
5. Menguraikan kerangka karangan menjadi dekripsi yang sesuai dengan tema yang ditentukan

Pola pengembangan paragraf deskripsi:
a. Paragraf Deskripsi Spasial Menggambarkan objek kusus ruangan,benda atau tempat.
b. Paragraf Deskripsi Subjektif Menggambarkan objek seperti tafsiran atau kesan  perasaan penulis.
c. Paragraf Deskripsi Objektif Menggambarkan objek dengan apa adanya atau sebenarnya.
3.         PARAGRAF EKSPOSISI
Karangan ini berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca. Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik.
Langkah menyusun eksposisi:
1. Menentukan topik/ tema Menetapkan tujuan
2. Mengumpulkan data dari berbagai sumber
3. Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih
4. Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi.

4.         PARAGRAF ARGUMENTASI

Berisi fakta yang tidak untuk persuasif melainkan hanya menegaskan pendapat penulis.
Karangan ini bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta sebagai alasan/ bukti. Dalam argumentasi pengarang mengharapkan pembenaran pendapatnya dari pembaca. Adanya unsur opini dan data, juga fakta atau alasan sebagai penyokong opini tersebut.
Langkah menyusun argumentasi:
1. Menentukan topik/ tema Menetapkan tujuan
2. Mengumpulkan data dari berbagai sumber
3. Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih
4. Mengembangkan kerangka menjadi karangan argumentasi
            5.         PARAGRAF PERSUASI
berisi ajakan untuk merubah pendapat pembaca agar sama dengan penulis.
Karangan ini bertujuan mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu. Dalam persuasi pengarang mengharapkan adanya sikap motorik berupa motorik berupa perbuatan yang dilakukan oleh pembaca sesuai dengan yang dianjurkan penulis dalam karangannya.
Langkah menyusun persuasi:

1.Menentukan topik/ tema
2.Merumuskan tujuan
3.Mengumpulkan data dari berbagai sumber
4.Menyusun kerangka karangan         
5.Mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan persuasi.
Pola pengembangan

1. definisi: menjelaskan sesuatu dengan jelas dengan konjungsi (adalah, ialah, yaitu)yang tepat agar gampang dimengerti.
2. contoh: memberikan contoh agar mudah dipahami.
3. fungsional: mempunyai kegunaan tertentu untuk sang penulis.
4. kausal: menunjukkan hubungan sebab-akibat dalam suatu kejadian.
5. spasial: menulis yang berhubungan dengan tempat tertentu danmenggambarkannya
6 perbandingan: membandingkan sesuatu untuk menemukan perbedaan ataupersamaan.
7. kronologi: mempunyai catatan waktu yang jelas.



DAFTAR PUSTAKA :
http://zanikhan.multiply.com/journal/item/4670


2 komentar:

  1. keren nich.. cuma kok dikit bgt halamannya..
    http://groupbands.com/
    http://groupbands.com/
    http://groupbands.com/
    http://groupbands.com/
    http://groupbands.com/
    http://groupbands.com/
    http://groupbands.com/

    BalasHapus