Dalam syair cinta aku luluh, dalam puisi segala rasa kan berubah begitu indah. Membelengguku untuk terus berkarya. Ini adalah kumpulan dari beberapa penggalan syair Cinta ku. Aku takan pernah puas untuk Belajar.. #Suci Prahatini
Rabu, 27 Maret 2013
KISAH-KISAH HIKMAH
SEMUA BENDA BERTASBIH MEMUJI ALLAH, .. MEMBUAT SEORANG
ILMUWAN AMERIKA MASUK ISLAM ...
Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Pada sebuah penelitian ilmiah yang diberitakan oleh sebuah majalah sains terkenal, Journal of Plant Molecular Biologies, menyebutkan bahwa sekelompok ilmuwan yang mengadakan penelitian mendapatkan suara halus yang keluar dari sebagian tumbuhan yang tidak bisa didengar oleh telinga biasa.
Suara tersebut berhasil disimpan dan direkam dengan sebuah alat perekam tercanggih yang pernah ada.
Juga ketika lafad Allah terdengar, getaran di atas suara (ultrasonic / ultra sound) tersebut berubah menjadi gelombang elektrik optik yang dapat ditangkap oleh monitor. Mukjizat ini membuat seorang ilmuwan terkenal Amerika memilih masuk Islam.
Dilaporkan bahwa sebuah tim ilmuwan dari Amerika menemukan bahwa sebagian dari tumbuh-tumbuhan khatulistiwa juga mengeluarkan frekuensi di atas suara tersebut. Dan itu hanya dapat ditangkap oleh perangkat canggih.
Para ilmuwan ini selama tiga tahun melakukan penelitian dan melihat fenomena seperti ini membuat mereka tercengang sangat terheran-heran.
Para ilmuwan berhasil menganalisis denyutan atau detak suara tersebut sehingga menjadi isyarat-isyarat yang bersifat cahaya elektrik (kahrudhoiyah) dengan sebuah alat canggih yang bernama oscilloscope.
Akhirnya para ilmuwan tersebut bisa menyaksikan denyutan cahaya elektrik ini dapat diubah menjadi gelombang elektrik optik dan lebih dari 1000 kali dalam satu detik persekon berulang-ulang!
Prof. William Brown (alm.) yang memimpin para pakar sains untuk mengkaji fenomena tersebut mengisyaratkan setelah dicapainya hasil bahwasanya tidak ada penafsiran ilmiah atas fenomena tersebut.
Padahal seperti diakui oleh sang profesor bahwa pihaknya telah menyerahkan hasil penelitian mereka kepada universitas-universitas serta pusat-pusat kajian di Amerika dan Eropa, akan tetapi semuanya tidak sanggup menafsirkan fenomena bahkan semuanya tercengang tidak tahu harus komentar apa.
Saat tim ini membuktikan penemuan mereka di hadapan sebuah tim peneliti Inggris. Kebetulan dalam tim itu ada seorang yang beragama Islam.
Setelah melakukan uji coba selama lima hari, ilmuwan Inggris juga menjadi terkagum-kagum dengan apa yang mereka lihat. Namun, ilmuwan muslim ini mengatakan bahwa hal ini sudah diyakini oleh kaum muslimin sejak 1400 tahun yang lalu.
Mereka yang mendengar ucapan itu memintanya untuk lebih jauh menjelaskan masalah yang disebutnya. Ia kemudian membaca ayat dalam Al Qur’an yang berbunyi:
“Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.” (QS: Israa’: 44).
Tidaklah suara denyutan halus tersebut melainkan lafadz jalalah (nama Allah Subhanahu wa Ta’ala) sebagaimana tampak dalam layar. Maka keheningan dan keheranan yang luar biasa menghiasi aula dimana ilmuwan tersebut berbicara.
Subhanallah, Maha Suci Allah! Ini adalah salah satu mukjizat dari sekian mukjizat agama yang haq ini! Segala sesuatu bertasbih mengagungkan nama Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Akhirnya orang yang bertanggung jawab terhadap penelitian ini, yaitu Profesor William Brown menemui sang ilmuwan muslim untuk mendiskusikan tentang agama yang dibawa oleh seorang Nabi yang ummi (tidak bisa baca tulis) sebelum 1400 tahun lalu tentang fenomena ini.
Maka ilmuwan tersebut pun menerangkan kepadanya tentang Islam, setelah itu ia memberikan hadiah Al-Qur’an dan terjemahnya kepada sang profesor.
Selang beberapa hari setelah itu, Profesor William mengadakan ceramah di Universitas Carnegie Mellon, ia mengatakan:
“Dalam hidupku, aku belum pernah menemukan fenomena semacam ini selama 30 tahun menekuni pekerjaan ini, dan tidak ada seorang ilmuwan pun dari mereka yang melakukan pengkajian yang sanggup menafsirkan apa makna dari fenomena ini.”
“Begitu pula tidak pernah ditemukan kejadian alam yang bisa menafsirinya. Akan tetapi satu-satunya tafsir yang bisa kita temukan adalah dalam Al-Qur’an. Hal ini tidak memberikan pilihan lain buatku selain mengucapkan Syahadatain”
Profesor ini telah mengumumkan Islamnya dihadapan para hadirin yang sedang terperangah. Kemuliaan hanyalah bagi Islam, ketika seorang ilmuwan sadar dari kelalaiannya, dan mengetahui bahwa agama yang haq ini adalah Islam.
Wallahu’alam bishshawab, ..
Wabillahi Taufik Wal Hidayah, ...
Salam Terkasih ..
Dari Sahabat Untuk Sahabat ...
... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...
~ o ~
Semoga bermanfaat dan Penuh Kebarokahan dari Allah ...
Silahkan DICOPAS atau DI SHARE jika menurut sahabat note ini bermanfaat ....
#BERSIHKAN HATI MENUJU RIDHA ILAHI#
----------------------------------
.... Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma Wabihamdika Asyhadu Allailaaha Illa Anta Astaghfiruka Wa'atuubu Ilaik ...
# SUMBER: http://ini-baca.blogspot.com/2009/12/semua-benda-bertasbih-memuji-nya.html
KISAH HIKMAH
SANG
RAJA DAN SAHABAT TERBAIKNYA
Ada seorang raja yang setiap pergi berburu selalu ditemani oleh seorang sahabatnya yang terkenal dengan ketaqwaannya.
Tiap kali Sang Raja menemui sesuatu yang tidak mengenakkan, sahabatnya selalu berkata, “Semoga itu yang terbaik, insya ALLAH.”
Kata-kata ini selalu diulangnya pada setiap kejadian yang secara dzahir adalah kejadian buruk.
Pernah suatu hari, saat Sang Raja berburu bersama sahabatnya, ditemani oleh pengawalnya, jari Sang Raja terkena tombak dan terpotong. Darahpun mengucur. Lantas sahabatnya berkata, “Semoga itu yang terbaik, insya ALLAH.
Sang Raja pun marah mendengar jawaban dari sahabatnya dan memerintahkan pengawalnya unțuk memenjarakannya.
“Apa yang dikatakannya saat kalian menutup pintu penjara?” Tanya Sang Raja kepada pengawalnya.
Ia hanya mengatakan, “Semoga ini yang terbaik, insya ALLAH,” jawab Sang pengawal.
Suatu ketika Sang Raja pergi berburu tanpa ditemani oleh sahabatnya. Ia pun tersesat di hutan. Kebetulan di hutan itu ada sekelompok suku yang menyembah kepada benda mati. Tiap tahun mereka mencari mangsa untuk dipersembahkan kepada sesembahannya.
Dan ditangkaplah Sang Raja tersebut. Namun, pada saat Sang Raja diperiksa didapati bahwa jarinya tidak lengkap. Mereka pun menolak mengorbankannya, sebab korban harus dalam kondisi yang sempurna.
Sang Raja lalu dilepas dan ia kembali ke istananya. Akhirnya, Sang Raja menyadari kebenaran apa yang telah diucapkan sahabatnya. Sahabatnya pun dikeluarkan dari penjara.
Sang Raja kemudian bertanya kepada sahabatnya, “Ketika engkau mengatakan, semoga itu yang terbaik, insya ALLAH pada saat jariku terpotong, aku menyadari bahwa kebaikan itu adalah aku tidak jadi disembelih unțuk dijadikan sesembahan karena fisikku tidak sempurna.”
Sekarang aku balik bertanya, “Di saat engkau dalam penjara, apakah kebaikan itu?”
Sahabatnya pun menjawab, “Andaikata pada saat itu saya bersamamu, maka mereka akan menyembelihku sebagai penggantimu. Itulah yang terbaik buat saya, kenapa saya mengatakan SEMOGA INI YANG TERBAIK, INSYA ALLAH daripada harus marah-marah, mengoceh, mengeluh dan menyumpah atau mengatakan kata-kata buruk lainnnya."
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu amat baik bagimu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu amat buruk bagimu. Allah Maha Mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui” (Al-Baqarah : 216).
Ada seorang raja yang setiap pergi berburu selalu ditemani oleh seorang sahabatnya yang terkenal dengan ketaqwaannya.
Tiap kali Sang Raja menemui sesuatu yang tidak mengenakkan, sahabatnya selalu berkata, “Semoga itu yang terbaik, insya ALLAH.”
Kata-kata ini selalu diulangnya pada setiap kejadian yang secara dzahir adalah kejadian buruk.
Pernah suatu hari, saat Sang Raja berburu bersama sahabatnya, ditemani oleh pengawalnya, jari Sang Raja terkena tombak dan terpotong. Darahpun mengucur. Lantas sahabatnya berkata, “Semoga itu yang terbaik, insya ALLAH.
Sang Raja pun marah mendengar jawaban dari sahabatnya dan memerintahkan pengawalnya unțuk memenjarakannya.
“Apa yang dikatakannya saat kalian menutup pintu penjara?” Tanya Sang Raja kepada pengawalnya.
Ia hanya mengatakan, “Semoga ini yang terbaik, insya ALLAH,” jawab Sang pengawal.
Suatu ketika Sang Raja pergi berburu tanpa ditemani oleh sahabatnya. Ia pun tersesat di hutan. Kebetulan di hutan itu ada sekelompok suku yang menyembah kepada benda mati. Tiap tahun mereka mencari mangsa untuk dipersembahkan kepada sesembahannya.
Dan ditangkaplah Sang Raja tersebut. Namun, pada saat Sang Raja diperiksa didapati bahwa jarinya tidak lengkap. Mereka pun menolak mengorbankannya, sebab korban harus dalam kondisi yang sempurna.
Sang Raja lalu dilepas dan ia kembali ke istananya. Akhirnya, Sang Raja menyadari kebenaran apa yang telah diucapkan sahabatnya. Sahabatnya pun dikeluarkan dari penjara.
Sang Raja kemudian bertanya kepada sahabatnya, “Ketika engkau mengatakan, semoga itu yang terbaik, insya ALLAH pada saat jariku terpotong, aku menyadari bahwa kebaikan itu adalah aku tidak jadi disembelih unțuk dijadikan sesembahan karena fisikku tidak sempurna.”
Sekarang aku balik bertanya, “Di saat engkau dalam penjara, apakah kebaikan itu?”
Sahabatnya pun menjawab, “Andaikata pada saat itu saya bersamamu, maka mereka akan menyembelihku sebagai penggantimu. Itulah yang terbaik buat saya, kenapa saya mengatakan SEMOGA INI YANG TERBAIK, INSYA ALLAH daripada harus marah-marah, mengoceh, mengeluh dan menyumpah atau mengatakan kata-kata buruk lainnnya."
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu amat baik bagimu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu amat buruk bagimu. Allah Maha Mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui” (Al-Baqarah : 216).
Enam Kunci Mendapat Ketenangan Hati ...
6
Kunci Mendapat Ketenangan Hati ...
1. Jangan tergantung terhadap orang
lain,bersikapla h mandiri dan percaya
akan kemampuan yang kita miliki.
2. Jangan berburuk sangka, berfikirlah
positif akan membawa pada suatu
yang bermanfaat
3. Jangan mengingat penyesalan di
masa lalu,hidup itu mudah,buatlah
dalam suatu perbuatan kita dengan
suatu keputusan,dan jangan pernah
menyesalinya.
4. Jangan Pernah menyimpan dendam di hati,dendam itu di ibaratkan sebagai
racun dalam hati kita,jauhi itu
5. Jauhi sifat terburu-buru, asset dalam
kehidupan bukan harta,tapi waktu.
pergunakan waktu dengan baik
6. Jangan khawatir dengan hari esok,
ketuklah pintu dan pintupun akan terbuka
,ingatlah Allah, Dia pun akan ingat pada kita.
1. Jangan tergantung terhadap orang
lain,bersikapla h mandiri dan percaya
akan kemampuan yang kita miliki.
2. Jangan berburuk sangka, berfikirlah
positif akan membawa pada suatu
yang bermanfaat
3. Jangan mengingat penyesalan di
masa lalu,hidup itu mudah,buatlah
dalam suatu perbuatan kita dengan
suatu keputusan,dan jangan pernah
menyesalinya.
4. Jangan Pernah menyimpan dendam di hati,dendam itu di ibaratkan sebagai
racun dalam hati kita,jauhi itu
5. Jauhi sifat terburu-buru, asset dalam
kehidupan bukan harta,tapi waktu.
pergunakan waktu dengan baik
6. Jangan khawatir dengan hari esok,
ketuklah pintu dan pintupun akan terbuka
,ingatlah Allah, Dia pun akan ingat pada kita.
Puisi-puisi Sufi Rabi’ah al-Adawiyah
I
Alangkah sedihnya perasaan dimabuk cinta
Hatinya menggelepar menahan dahaga rindu
Cinta digenggam walau apapun terjadi
Tatkala terputus, ia sambung seperti mula
Lika-liku cinta, terkadang bertemu surga
Menikmati pertemuan indah dan abadi
Tapi tak jarang bertemu neraka
Dalam pertarungan yang tiada berpantai
Alangkah sedihnya perasaan dimabuk cinta
Hatinya menggelepar menahan dahaga rindu
Cinta digenggam walau apapun terjadi
Tatkala terputus, ia sambung seperti mula
Lika-liku cinta, terkadang bertemu surga
Menikmati pertemuan indah dan abadi
Tapi tak jarang bertemu neraka
Dalam pertarungan yang tiada berpantai
II
Aku mencintai-Mu dengan dua cinta
Cinta karena diriku dan cinta karena diri-Mu
Cinta karena diriku, adalah keadaan senantiasa mengingat-Mu
Cinta karena diri-Mu, adalah keadaan-Mu mengungkapkan tabir
Hingga Engkau ku lihat
Baik untuk ini maupun untuk itu
Pujian bukanlah bagiku
Bagi-Mu pujian untuk semua itu
Aku mencintai-Mu dengan dua cinta
Cinta karena diriku dan cinta karena diri-Mu
Cinta karena diriku, adalah keadaan senantiasa mengingat-Mu
Cinta karena diri-Mu, adalah keadaan-Mu mengungkapkan tabir
Hingga Engkau ku lihat
Baik untuk ini maupun untuk itu
Pujian bukanlah bagiku
Bagi-Mu pujian untuk semua itu
III
Tuhanku, tenggelamkan aku dalam cinta-Mu
Hingga tak ada satupun yang mengganguku dalam jumpa-Mu
Tuhanku, bintang gemintang berkelip-kelip
Manusia terlena dalam buai tidur lelap
Pintu pintu istana pun telah rapat
Tuhanku, demikian malam pun berlalau
Dan inilah siang datang menjelang
Aku menjadi resah gelisah
Apakah persembahan malamku, Engkau terima
Hingga aku berhak mereguk bahagia
Ataukah itu Kau tolak, hingga aku dihimpit duka,
Demi kemahakuasaan-Mu
Inilah yang akan selalau ku lakukan
Selama Kau beri aku kehidupan
Demi kemanusian-Mu,
Andai Kau usir aku dari pintu-Mu
Aku tak akan pergi berlalu
Karena cintaku pada-Mu sepenuh kalbu
Tuhanku, tenggelamkan aku dalam cinta-Mu
Hingga tak ada satupun yang mengganguku dalam jumpa-Mu
Tuhanku, bintang gemintang berkelip-kelip
Manusia terlena dalam buai tidur lelap
Pintu pintu istana pun telah rapat
Tuhanku, demikian malam pun berlalau
Dan inilah siang datang menjelang
Aku menjadi resah gelisah
Apakah persembahan malamku, Engkau terima
Hingga aku berhak mereguk bahagia
Ataukah itu Kau tolak, hingga aku dihimpit duka,
Demi kemahakuasaan-Mu
Inilah yang akan selalau ku lakukan
Selama Kau beri aku kehidupan
Demi kemanusian-Mu,
Andai Kau usir aku dari pintu-Mu
Aku tak akan pergi berlalu
Karena cintaku pada-Mu sepenuh kalbu
IV
Ya Allah, apa pun yang akan Engkau
Karuniakan kepadaku di dunia ini,
Berikanlah kepada musuh-musuh-Mu
Dan apa pun yang akan Engkau
Karuniakan kepadaku di akhirat nanti,
Berikanlah kepada sahabat-sahabat-Mu
Karena Engkau sendiri, cukuplah bagiku
Ya Allah, apa pun yang akan Engkau
Karuniakan kepadaku di dunia ini,
Berikanlah kepada musuh-musuh-Mu
Dan apa pun yang akan Engkau
Karuniakan kepadaku di akhirat nanti,
Berikanlah kepada sahabat-sahabat-Mu
Karena Engkau sendiri, cukuplah bagiku
V
Aku mengabdi kepada Tuhan
bukan karena takut neraka
Bukan pula karena mengharap masuk surga
Tetapi aku mengabdi,
Karena cintaku pada-Nya
Ya Allah, jika aku menyembah-Mu
karena takut neraka, bakarlah aku di dalamnya
Dan jika aku menyembah-Mu
karena mengharap surga, campakkanlah aku darinya
Tetapi, jika aku menyembah-Mu demi Engkau semata,
Janganlah Engkau enggan memperlihatkan keindahan wajah-Mu
yang abadi padaku
Aku mengabdi kepada Tuhan
bukan karena takut neraka
Bukan pula karena mengharap masuk surga
Tetapi aku mengabdi,
Karena cintaku pada-Nya
Ya Allah, jika aku menyembah-Mu
karena takut neraka, bakarlah aku di dalamnya
Dan jika aku menyembah-Mu
karena mengharap surga, campakkanlah aku darinya
Tetapi, jika aku menyembah-Mu demi Engkau semata,
Janganlah Engkau enggan memperlihatkan keindahan wajah-Mu
yang abadi padaku
VI
Alangkah buruknya,
Orang yang menyembah Allah
Lantaran mengharap surga
Dan ingin diselamatkan dari api neraka
Alangkah buruknya,
Orang yang menyembah Allah
Lantaran mengharap surga
Dan ingin diselamatkan dari api neraka
Seandainya surga dan neraka tak ada
Apakah engkau tidak akan menyembah-Nya?
Apakah engkau tidak akan menyembah-Nya?
Aku menyembah Allah
Lantaran mengharap ridha-Nya
Nikmat dan anugerah yang diberikan-Nya
Sudah cukup menggerakkan hatiku
Untuk menyembah-Mu
Lantaran mengharap ridha-Nya
Nikmat dan anugerah yang diberikan-Nya
Sudah cukup menggerakkan hatiku
Untuk menyembah-Mu
VII
Sulit menjelaskan apa hakikat cinta
Ia kerinduan dari gambaran perasaan
Hanya orang
yang merasakan dan mengetahui
Bagaimana mungkin
Engkau dapat menggambarkan
Sesuatu yang engkau sendiri bagai hilang
dari hadapan-Nya, walau ujudmu
Masih ada karena hatimu gembira yang
Membuat lidahmu kelu
Sulit menjelaskan apa hakikat cinta
Ia kerinduan dari gambaran perasaan
Hanya orang
yang merasakan dan mengetahui
Bagaimana mungkin
Engkau dapat menggambarkan
Sesuatu yang engkau sendiri bagai hilang
dari hadapan-Nya, walau ujudmu
Masih ada karena hatimu gembira yang
Membuat lidahmu kelu
VIII
Andai cintaku
Di sisimu sesuai dengan apa
Yang kulihat dalam mimpi
Berarti umurku telah terlewati
Tanpa sedikit pun memberi makna
Andai cintaku
Di sisimu sesuai dengan apa
Yang kulihat dalam mimpi
Berarti umurku telah terlewati
Tanpa sedikit pun memberi makna
IX
Tuhan, semua yang aku dengar
di alam raya ini, dari ciptaan-Mu
Kicauan burung, desiran dedaunan
Gemericik air pancuran
Senandung burung tekukur
Sepoian angin, gelegar guruh
Dan kilat yang berkejaran
Kini
Aku pahami sebagai pertanda
Atas keagungan-Mu
Sebagai saksi abadi, atas keesaan-Mu
dan
Sebagai kabar berita bagi manusia
Bahwa tak satu pun ada
Yang menandingi dan menyekutui-Mu
Tuhan, semua yang aku dengar
di alam raya ini, dari ciptaan-Mu
Kicauan burung, desiran dedaunan
Gemericik air pancuran
Senandung burung tekukur
Sepoian angin, gelegar guruh
Dan kilat yang berkejaran
Kini
Aku pahami sebagai pertanda
Atas keagungan-Mu
Sebagai saksi abadi, atas keesaan-Mu
dan
Sebagai kabar berita bagi manusia
Bahwa tak satu pun ada
Yang menandingi dan menyekutui-Mu
X
Bekalku memang masih sedikit
Sedang aku belum melihat tujuanku
Apakah aku meratapi nasibku
Karena bekalku yang masih kurang
Atau karena jauh di jalan yang ‘kan kutempuh
Apakah Engkau akan membakarku
O, tujuan hidupku
Di mana lagi tumpuan harapanku pada-Mu
Kepada siapa lagi aku mengadu?
Bekalku memang masih sedikit
Sedang aku belum melihat tujuanku
Apakah aku meratapi nasibku
Karena bekalku yang masih kurang
Atau karena jauh di jalan yang ‘kan kutempuh
Apakah Engkau akan membakarku
O, tujuan hidupku
Di mana lagi tumpuan harapanku pada-Mu
Kepada siapa lagi aku mengadu?
XI
Ya Allah
Semua jerih payahku
Dan semua hasratku di antara segala
kesenangan-kesenangan
Di dunia ini, adalah untuk mengingat Engkau
Dan di akhirat nanti, di antara segala kesenangan
Adalah untuk berjumpa dengan-Mu
Begitu halnya dengan diriku
Seperti yang telah Kau katakan
Kini, perbuatlah seperti yang Engkau kehendaki
Ya Allah
Semua jerih payahku
Dan semua hasratku di antara segala
kesenangan-kesenangan
Di dunia ini, adalah untuk mengingat Engkau
Dan di akhirat nanti, di antara segala kesenangan
Adalah untuk berjumpa dengan-Mu
Begitu halnya dengan diriku
Seperti yang telah Kau katakan
Kini, perbuatlah seperti yang Engkau kehendaki
XII
Ya Tuhan, lenganku telah patah
Aku merasa penderitaan yang hebat atas segala
yang telah menimpaku
Aku akan menghadapi segala penderitaan itu dengan sabar
Namun aku masih bertanya-tanya
Dan mencari-cari jawabannya
Apakah Engkau ridha akan aku
Ya, Ya Allah
O Tuhan, inilah yang selalu mengganggu langit pikiranku
Ya Tuhan, lenganku telah patah
Aku merasa penderitaan yang hebat atas segala
yang telah menimpaku
Aku akan menghadapi segala penderitaan itu dengan sabar
Namun aku masih bertanya-tanya
Dan mencari-cari jawabannya
Apakah Engkau ridha akan aku
Ya, Ya Allah
O Tuhan, inilah yang selalu mengganggu langit pikiranku
XIII
Ya Allah
Aku berlindung pada Engkau
Dari hal-hal yang memalingkan aku dari Engkau
Dan dari setiap hambatan
Yang akan menghalangi Engkau
Dari aku
Ya Allah
Aku berlindung pada Engkau
Dari hal-hal yang memalingkan aku dari Engkau
Dan dari setiap hambatan
Yang akan menghalangi Engkau
Dari aku
XIV
Ya Illahi Rabbi
Malam telah berlalu
Dan siang datang menghampiri
Oh andaikan malam selalu datang
Tentu aku akan bahagia
Demi keagungan-Mu
Walau Kau tolak aku mengetuk pintu-Mu
Aku akan tetap menanti di depannya
Karena hatiku telah terpaut pada-Mu
Ya Illahi Rabbi
Malam telah berlalu
Dan siang datang menghampiri
Oh andaikan malam selalu datang
Tentu aku akan bahagia
Demi keagungan-Mu
Walau Kau tolak aku mengetuk pintu-Mu
Aku akan tetap menanti di depannya
Karena hatiku telah terpaut pada-Mu
XV
Tuhanku
Tenggelamkan diriku ke dalam lautan
Keikhlasan mencintai-M
Hingga tak ada sesuatu yang menyibukkanku
Selain berdzikir kepada-Mu
Tuhanku
Tenggelamkan diriku ke dalam lautan
Keikhlasan mencintai-M
Hingga tak ada sesuatu yang menyibukkanku
Selain berdzikir kepada-Mu
*****
Referensi:
- Asfari MS
dan Sukatno CR (Editor), Mahabbah Cinta Rabi’ah al-Adawiyah, Yayasan Bentang Budaya Yogyakarta, Cetakan Keempat Juni 1999.
- Philip K.
Hitti, History of The Arabs, PT Serambi Ilmu Semesta
Jakarta, Cetakan Pertama Oktober 2008.
BAHASA ARAB - Pengertian ISIM
BEBERAPA ISTILAH
YANG HARUS DIKETAHUI
1.
Isim ialah Kata benda,
kata tempat, kata sifat, nama orang, nama binatang, tempat dan lain-lain. Atau
selain kata kerja dan huruf.
Ciri-Ciri isim:
§ Alif lam.
Contoh: اَلتَّفْسِيْرُ
§ Tanwin, (apabila tidak ada alif-lam-nya).
Contoh: تَفْسِيْرٌ
، تَفْسِيْرٍ ، تَفْسِيْراً
§ Kasrah (Baris Bawah).
Contoh:
تَفْسِيْرٍatau
اَلتَّفْسِيْرِ
2. Isim Mufrad (Kata Benda Tunggal)
Contoh
: تَفْسِيْرٌ ، اَلتَّفْسِيْرُ ، مُسْلِمٌ
3. Isim Mutsanna (Kata Benda Ganda)
Rumus : مفرد + ان / ين
Contoh:
تَفْسِيْرَانِ ، تَفْسِيْرَيْنِ
4. Isim Jamak (Plural), yang terbagi menjadi 3, antara lain:
§ Jamak Mudzakkar Salim (Laki-laki)
Rumus : مفرد + ون / ين
Contoh
: مُسْلِمُوْنَ ، مُسْلِمِيْنَ
§ Jamak Mu'annats Salim (Perempuan)
Rumus: مفرد + ات
Contoh:
مُسْلِمَاتٌ
§ Jamak Taksir, contoh: تَفَاسِيْرُ
5. Nakirah ialah isim yang belum jelas peruntukannya. Secara mudah kita
mengenalnya pada isim yang tidak diimbuhi alif dan lam.
Contoh: تَفَاسِيْرُ
6. Ma'rifah
ialah lawan dari isim nakirah, yang
biasanya terdiri dari:
a.
Isim Dhamir (kata ganti).
Contoh:
هُوَ ، هُمَا ، هُمْ ، هِيَ
، هُمَا ، هُنَّ ، أَنْتَ ، أَنْتُمَا، أَنْتُمْ ، أَنْتِ ، أَنْتُمَا ، أَنْتُنَّ
، أَنَا ، نَحْن
b.
Isim Alam (nama orang dan tempat).
Contoh: مَحْمُوْدُ ، جَاكَرْتَا
c.
Isim Isyarah.
Contoh:
هَذَا
، ذَلِكَ ، هَذِهِ ، تِلْكَ ، هَؤُلاَءِ
d.
Isim Maushul.
Contoh:
اَلَّذِي ، اَلَّذِيْنَ ، اَلَّتِى
e.
Isim yang diimbuhi alif dan lam.
Contoh: اَلتَّفْسِيْرُ
f. Idhafah.
Contoh: كِتَابُ
اَلتَّفْسِيْرِ
g.
Munada.
Contoh: يَا مَحْمُوْدُ
7. Isim
Mabni, ialah
isim yang tidak berubah-ubah (tetap) keadaan syakal akhirnya. Yang
termasuk Isim Mabni adalah: Isim
Dhomir , Isim Syarat, Isim Isyarah, Isim Istifham, Isim Maushul,
Sebagian Zharaf , dll
8. Isim
Mu'rab, ialah
isim yang berubah-ubah (tidak tetap) keadaan syakal akhirnya.
9.
Fi'il Madhi;
kata kerja yang menunjukkan waktu
lampau.
Ciri-cirinya;
§ Selalu fathah.
Contoh: قَرَأَ
§ (Dapat) dimasuki huruf قَدْ.
Contoh: قَدْ قَرَأَ
§ (Kadang) diakhiri تْ .
Contoh قَرَأَ
تْ
10. Fi'il Mudhari'; kata kerja
yang menunjukkan waktu sedang dan akan datang.
Ciri-cirinya;
§ Diawali oleh salah satu huruf أَنَيْتُ yaitu huruf;
alif, أَقْرَأُ
ya'
يَقْرَأُ
nun, نَقْرَأُ
ta' تَقْرَأُ
§ (Dapat) dimasuki huruf سَـ dan سَوْفَ .
Contoh: سَتَقْرَأُ ، سَوْفَ أَقْرَأُ
11. Fi'il Amar; kata perintah.
Ciri-cirinya:
§ Selalu sukun.
Contoh: اِقْرَأْ
12. Fi'il
Mabni, ialah
kata kerja yang tetap keadaan syakal akhirnya. Yang termasuk Fi'il
Mabni adalah: Fi'il Madhi dan Fi'il Amr
13. Fi'il
Mu'rab, ialah
kata kerja yang berubah-ubah keadaan syakal akhirnya. Yang termasuk Fi'il
Mu'rab ialah Fi'il Mudhari'.
14.
Huruf terbagi dua:
1. Huruf Hijaiy, yaitu alpabetik
atau Huruf Mabaniy yaitu huruf yang bisa membentuk satu kata.
Contoh:
أ ، ب
، ت، ث ، ج ، ح ، خ ....
2. Huruf Ma'aniy ialah
huruf-huruf yang telah mengandung arti tertentu.
Contoh:
وَ ; dan, ثُمَّ; kemudian, مِنْ; dari dll.
15.
Al-Asma al-Khamsah ialah isim yang lima. Yaitu;
( أَبُوْكَ) Bapakmu
( أَخُوْكَ) Saudaramu
( حَمُوْكَ) Iparmu
( فُوْكَ)
Mulutmu
( ذُوْكَ) Milikmu
16. al-Ismu
alladzii Laa Yansharif ,
terdiri dari:
a). Semua Isim 'Alam
(Nama) yang diakhiri dengan Ta Marbuthah (meskipun ia adalah Mudzakkar).
Contoh:
فَاطِمَةُ آمِنَةُ مَكَّةُ مُعَاوِيَةُ
حَمْزَةُ
b).
Semua Isim 'Alam Muannats (meskipun tidak diakhiri dengan Ta Marbuthah).
Contoh:
خَدِيْجَةُ سَوْدَة, زَيْنَبُ بَغْدَادُ دِمَشْقُ
c). Isim
'Alam yang merupakan kata serapan atau berasal dari bahasa 'ajam (non Arab). Contoh:
إِبْرَاهِيْمُ
دَاوُدُ يُوْسُفُ
فِرْعَوْنُ قَارُوْنُ
d). Isim
'Alam yang menggunakan wazan (pola/bentuk) Fi'il. Contoh:
يَزِيْدُ
أَحْمَدُ يَثْرِبُ.
e). Isim 'Alam yang menggunakan wazan
فُعَل . Contoh:
عُمَرُ زُحَلُ جُحَا
f). Semua Isim,
baik Isim 'Alam maupun bukan, yang diakhiri dengan huruf Alif-Nun.
Contoh:
عُثْمَانُ سُلَيْمَانُ رَمَضَانُ جَوْعَانُ غَضْبَانُ .
g). Semua Isim yang menggunakan
wazan (pola/bentuk) أَفْعَل . Contoh:
أَفْضَلُ أَكْبَرُ أَسْوَدُ
h). Isim Jamak
yang mempunyai wazan yang di tengahnya terdapat Mad Alif. Contoh:
رَسَائِلُ أَنَاشِيْدُ شَوَارِعُ قَبَائِلُ
i). Isim 'adad (عَدَد)
atau Bilangan dari satu sampai sepuluh yang menggunakan wazan فَعَال atau مَفْعَل . Contoh:
ثُلاَثُ رُبَاعُ
خُمَاسُ مَعْشَرُ
j). Isim أُخَرُ (=yang lain) yang merupakan bentuk Jamak dari أُخْرَى .
k). Isim yang huruf akhirnya
berupa Alif Mamdudah ( أَلِف مَمْدُوْدَة ) atau Alif Lurus ( اء ). Contoh:
زَهْرَاءُ عُلَمَاءُ
أَصْدِقَاءُ.
17. al-Af'al al-Khamsah ialah fi'il yang lima yaitu semua fi'il
yang berpola:
1). يَفْعَلاَنِ 3). تَفْعَلاَنِ 5).تَفْعَلِيْنَ
2). يَفْعَلُوْنَ 4). تَفْعَلُوْنَ
MAKALAH BAHASA INDONESIA PARAGRAF DALAM BAHASA INDONESIA
MAKALAH BAHASA INDONESIA
PARAGRAF DALAM BAHASA INDONESIA
NAMA : SUCI PRAHATINI
JURUSAN : TARBIYAH ( K I )
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM ( STAI )
“PUBLISISTIK
THAWALIB “ JAKARTA
Jl. Keramat
II No.13 Kwitang ,
Jakarta
Pusat
2012
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Selama ini dalam membuat suatu paragraf sudah dilaksanakan dengan cukup
baik. Dalam membuat suatu paragraf kita harus mengetahui syarat-syarat yang
harus dipenuhi dalam sebuah paragraf. Paragraf yang akan dibuat harus dapat
mempunyai kepaduan antara paragraf yang lain. Kepaduan paragraf dapat terlihat
melalui penyusunan kalimat secara logis dan melalui ungkapan-ungkapan pengait
antar kalimat. Disini kita di tuntut agar mampu membuat suatu paragraph dengan
baik dan benar sesuai dengan kaedakaedahnya.
2. Batasan Masalah
1.
mengetahui pengertian paragraph
2.
Syarat-syarat dalam membuat suatu paragraph
3.pembagian
paragraph menurut jenisnya
4.
mengembangkan suatu paragraph
3. Tujuan Penulisan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah agar kita dapat mengetahui
syarat-syarat yang harus diperhatikan dalam membuat suatu paragraph. Dapat
mengetahui macam-macam paragraf dan dapat mengembangkan suatu paragraph dengan
baik dan benar.Jadi dengan penulisan makalah ini kita dapat melatih kita dalam
membuat suatu paragraf yang baik sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam suatu
paragraph.
Kata
pengantar
Bismillahirrahmanirrahiim
Sgala
puji bagi Allah swt , Rabb semesta alam .
Tiada
daya dan kekuatan selain dirinya , salawat dan salam semoga selalu tercurah
kepada Rasulullah Muhammad saw beserta keluarga , sahabat dan orang-orang yang
mengikuti hingga akhir zaman .
Alhmdulillah , atas izinya , kami dapat
menyelesaikan sebuah makalah yang berjudul “Paragraf dalam Bahasa indonesia” dengan segala kelebihan dan kekurangannya .
Tak lupa kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada rekan-rekan yang
telah berpartisipasi dalam penyelesaian makalah ini .
Besar harapan kami agar makalah ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca . Oleh karna itu , saran dan kritik yang
membangun sangat kami harapkan demi penyempurnaan makalah ini.
Wallahu
a’lam bish-shawwabah.
Billahit-taufiq
wal-hidayah.
penulis
BAB II
PEMBAHASAN
Paragraf adalah seperangkat kalimat yang
membicarakan suatu gagasan atau topik. Kalimat-kalimat dalam paragraf
memperlihatkan kesatuan pikiran atau mempunyai keterkaitan dalam membentuk
gagasan atau topik tersebut.Sebuah paragraf mungkin terdiri atas sebuah kalimat,
mungkin terdiri atas dua buah kalimat, mungkin juga lebih dari dua buah
kalimat.
Contoh sebuah paragraf :
Sampah
selamanya selalu memusingkan. Berkali-kali masalahnya diseminarkan dan
berkali-kali pula jalan pemecahannya dirancang. Namun, keterbatasan-keterbatasan
yang kita miliki tetap menjadikan sampah sebagai masalah yang pelik. Pada waktu
seminar-seminar itu berlangsung, penimbunan sampah terus terjadi. Hal ini
mengundang keprihatinan kita karena masalah sampah banyak sedikitnya mempunyai
kaitan dengan masalah pencemaran air dan banjir. Selama pengumpulan
pengangkutan, pembuangan akhir, dan pengolahan sampah itu belum dapat
dilaksanakan dengan baik, selama itu pula sampah menjadi masalah.
Paragraf ini
terdiri atas enam kalimat. Semua kalimat itu membicarakan soal sampah. Oleh
sebab itu, paragraf itu mempunyai topik ”masalah sampah” karena pokok
permasalahan dalam paragraf itu adalah masalah sampah.
Dalam tulisan-tulisan lain mungkin kita menjumpai
topik paragraf, seperti:
a.peranan bahasa dalam kehidupan;
a.peranan bahasa dalam kehidupan;
b. penyebab
kebakaran hutan:
c. manfaat
koperasi;
d. Tragedi
Semanggi;
e. kehidupan
di ruang angkasa;
f. Trisakti
sebagai karnpus reformasi.
Topik
paragraf adalah pikiran utama di dalam sebuah paragraf. Semua pembicaraan
dalam paragraf itu terpusat pada pikiran utama ini. Pikiran utama itulah yang
menjadi topik persoalan atau pokok pembicaraan. Oleh sebab itu, ia
kadang-kadang disebut juga gagasan pokok di dalam sebuah paragraf. Dengan
demikian, apa yang menjadi pokok pembicaraan dalam sebuah paragraf, itulah
topik paragraf.
1. Syarat-Syarat Paragraf
Paragraf
yang baik harus memiliki dua ketentuan, yaitu kesatuan paragraf dan kepaduan
paragraf.
a) Kesatuan Paragraf
Dalam sebuah paragraf terdapat hanya satu
pokok pikiran. Oleh sebab itu, kalimat-kalimat yang membentuk paragraf perlu
ditata secara cermat agar tidak ada satu pun kalimat yang menyimpang dari ide
pokok paragraf itu. Kalau ada kalimat yang menyimpang dari pokok pikiran
paragraf itu, paragraf menjadi tidak berpautan, tidak utuh. Kalimat yang
menyimpang itu harus dikeluarkan dari paragraf. Perhatikan paragraf di bawah
ini.
Jateng
sukses, Kata-kata ini meluncur gembira dari pelatih regu Jateng setelah selesai
pertandingan final Kejurnas TinjuAmatir, Minggu malam, di Gedung Olahraga
Jateng, Semarang. Kota Semarang terdapat di pantai utara Pulau Jawa, ibu kota
Propinsi Jateng. Pernyataan itu dianggap wajar karena yang diimpi-impikan
selama ini dapat terwujud, yaitu satu medali emas, satu medali perak, dan satu
medali perunggu. Hal itu ditambah lagi oleh pilihan petinju terbaik yang jatuh
ke tangan Jateng. Hasil yang diperoleh itu adalah prestasi paling tinggi yang
pemah diraih oleh Jateng dalam arena seperti itu.
Dalam paragraf itu kalimat ketiga tidak menunjukkan keutuhan paragraf. Oleh sebab itu, kalimat tersebut harus dikeluarkan dari paragraf.
Dalam paragraf itu kalimat ketiga tidak menunjukkan keutuhan paragraf. Oleh sebab itu, kalimat tersebut harus dikeluarkan dari paragraf.
b) Kepaduan Paragraf
Kepaduan paragraf dapat terlihat melalui
penyusunan secara logis dan melalui ungkapan-ungkapan (kata-kata) pengait
kalimat. Urutan yang logis akan terlihat dalam susunan kalimat-kalimat dalam
paragraf itu. Dalam paragraf itu tidak ada kalimat yang sumbang atau keluar
dari permasalahan yang dibicarakan
c) Pengait Paragraf
Agar paragraf menjadi padu digunakan pengait paragraf,
yaitu berupa 1) ungkapan penghubung transisi, 2) kata ganti atau 3) kata kunci
(pengulangan kata yang dipentingkan).
·
Kata Transisi
Ungkapan pengait antarkalimat dapat berupa ungkapan
hubungan / transisi.
Beberapa kata transisi
1.
Hubungan
tambahan
contoh : lebih lagi, selanjutnya, tambahan pula,
berikutnya, lagipula.
2.
Hubungan
pertentangan
contoh : akantetapi, namun, bagaimanapun, walaupun
demikian, dll.
3.
Hubungan
perbandingan
contoh : sama dengan itu, dalam hal yang demikian,
sehubungan dengan itu.
4.
Hubungan
akibat
contoh : oleh sebab itu, jadi, akibatnya, oleh karena
itu, maka, oleh sebab itu.
5.
Hubungan
tujuan
contoh : untuk itu, untuk maksud itu.
6.
Hubungan
singkatan
contoh : singkatnya, pendeknya, akhirnya, pada
umumnya, dengan kata lain.
7.
Hubungan
waktu
contoh : sementara itu, segera setelah itu, beberapa
saat kemudian.
8.
Hubungan
tempat
contoh : berdekatan dengan itu
Bentuk paragraf
1.
Deduktif : inti
paragraf di awal paragraf
2.
Induktif : inti paragraf di kalimat
terakhir.
3.
Campuran : inti
paragraf di kalimat pertama dan terakhir.
4.
Ineratif : inti
paragraf di tengah-tengah paragraf.
Jenis-Jenis paragraf
1. PARAGRAF
NARASI
Menceritakan suatu kejadian berdasarkan kronologi
Secara sederhana, narasi dikenal
sebagai cerita. Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian dalam satu urutan
waktu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu konflik.
Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsur pokok sebuah
narasi. Jika ketiga unsur itu bersatu, ketiga unsur itu disebut plot atau alur.
Jadi, narasi adalah cerita yang dipaparkan berdasarkan plot atau alur. Narasi
dapat berisi fakta atau fiksi. Contoh narasi yang berisi fakta: biografi,
autobiografi, atau kisah pengalaman.
Contoh
narasi yang berupa
fiksi: novel, cerpen, cerbung, ataupun cergam.
2. PARAGRAF
DESKRIPSI
menggambarkan suatu kejadian dengan kata-kata yang merangsang indra agar realistis.
Karangan ini
berisi gambaran mengenai suatu hal / keadaan sehingga pembaca seolah-olah
melihat, mendengar, atau merasakan hal tersebut.
Ciri-ciri
deskripsi:
a.
menggambarkan atau melukiskan sesuatu
b.
penggambaran tersebut dilakukan sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan indrea
c. membuat pembaca atau pendengar
merasakan sendiri atau mengalami sendiri
Langkah menyusun deskripsi:
1. Tentukan
objek atau tema yang akan dideskripsikan
2. Tentukan
tujuan
3.
Mengumpulkan data dengan mengamati objek yang akan dideskripsikan
4. Menyusun
data tersebut ke dalam urutan yang baik(menyusun kerangka karangan)
5.
Menguraikan kerangka karangan menjadi dekripsi yang sesuai dengan tema yang
ditentukan
Pola
pengembangan paragraf deskripsi:
a. Paragraf Deskripsi Spasial Menggambarkan
objek kusus ruangan,benda atau tempat.
b. Paragraf Deskripsi Subjektif
Menggambarkan objek seperti tafsiran atau kesan perasaan penulis.
c. Paragraf Deskripsi Objektif
Menggambarkan objek dengan apa adanya atau sebenarnya.
3. PARAGRAF EKSPOSISI
Karangan ini berisi uraian atau penjelasan
tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan
bagi pembaca. Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar
atau statistik.
Langkah menyusun eksposisi:
1. Menentukan topik/ tema Menetapkan tujuan
2. Mengumpulkan data dari berbagai sumber
3. Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang
dipilih
4. Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi.
4. PARAGRAF ARGUMENTASI
Berisi fakta yang tidak untuk persuasif melainkan hanya menegaskan pendapat
penulis.
Karangan ini bertujuan membuktikan
kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta sebagai alasan/ bukti.
Dalam argumentasi pengarang mengharapkan pembenaran pendapatnya dari pembaca.
Adanya unsur opini dan data, juga fakta atau alasan sebagai penyokong opini
tersebut.
Langkah menyusun argumentasi:
1. Menentukan topik/ tema Menetapkan
tujuan
2. Mengumpulkan data dari berbagai
sumber
3. Menyusun kerangka karangan sesuai
dengan topik yang dipilih
4. Mengembangkan kerangka menjadi karangan
argumentasi
5. PARAGRAF PERSUASI
berisi ajakan
untuk merubah pendapat pembaca agar sama dengan penulis.
Karangan ini bertujuan mempengaruhi
pembaca untuk berbuat sesuatu. Dalam persuasi pengarang mengharapkan adanya
sikap motorik berupa motorik berupa perbuatan yang dilakukan oleh pembaca
sesuai dengan yang dianjurkan penulis dalam karangannya.
Langkah menyusun persuasi:
1.Menentukan topik/ tema
2.Merumuskan tujuan
3.Mengumpulkan data dari berbagai
sumber
4.Menyusun kerangka karangan
5.Mengembangkan kerangka karangan
menjadi karangan persuasi.
Pola pengembangan
1. definisi:
menjelaskan sesuatu dengan jelas dengan konjungsi (adalah, ialah, yaitu)yang
tepat agar gampang dimengerti.
2. contoh:
memberikan contoh agar mudah dipahami.
3. fungsional:
mempunyai kegunaan tertentu untuk sang penulis.
4. kausal:
menunjukkan hubungan sebab-akibat dalam suatu kejadian.
5. spasial: menulis yang berhubungan dengan tempat tertentu danmenggambarkannya
6 perbandingan: membandingkan sesuatu untuk menemukan perbedaan ataupersamaan.
7. kronologi: mempunyai catatan waktu yang jelas.
DAFTAR PUSTAKA :
http://zanikhan.multiply.com/journal/item/4670
Langganan:
Postingan (Atom)