Bergemetar
, jantung ini seakan memompa darah keseluruh tubuh dengan lebih cepat .
Aku
fikir ada sesuatu yang salah , ternyata tidak ! hanya perkiraan ku saja yang
salah .
Aku
hanya saja terpesona pada indah wajahnya , manis senyumnya , terlihat begitu
hangat dari setiap canda tawanya hingga melumpuhkan kalbu ini , membeku !
Lemas
nya tubuhku semakin tak berdaya layaknya pohon lapuk yang tak berpenopang ,
hingga pasrah di terjang badai menunggu ajal dari sang Maha Khaliq .
Siapakah
engkau gerangan ? Andaikan saja waktu berpihak kepadaku , andaikan saja ada
kesempatan untuk lebih mengenalmu ?
Entahlah
, tak bisa kupastikan saat itu ..
Saat kita saling kontak mata ,hati lahir diantara relung jiwa untuk pertama
kalinya.
Malam-malam
mulai ku lalui dengan indahnya senyummu , hingga berharap bertemu hanya dalam
mimpi . Hingga kusebutkan namamu untuk penghantar tidurku dan teriring baris
senyum lebar yang merekah .
Aku
terpaku pada sesosok pria di skampusku , belum sempat ku berbincang lebih lama
dengan nya , belum sempat ku tahui siapakah dirinya ,
hanya sepenggal nama
dirinya yang kupunya . itupun kudapatkan setelah aku bertanya pada teman
akrabnya ..
Sepintas
aku menghela nafas , sesembari panjatkan Do’a pada Sang Maha Kuasa .
“Tuhan
..
Tolong
ijinkan kembali hati ini menyapa cinta . amiiinn
Hati
yang tadinya mati suri kini telah kembali , hanya dengan se’onggok daging yang
memiliki sejuta pesona indah itu .
Aku kira
aku sudah tak dapat lagi merasakan ini , merasakan semerbak wewangian bunga
yang harum merekah tumbuh di dalam dada .
Jatuh
Cinta ?
yaaa apakah aku jatuh cinta ? pertanyaan itu kini menghujam jantungku .
Sudah
begitu lama rasanya aku tak bisa merasakan hal ini , dengan demikian aku bagai
remaja yang baru merasakan indahnya jatuh cinta .
Hari
demi hari ku lalui , hingga saat nya tiba waktu di mana aku harus pergi untuk
kuliah. Itu tandanya harapanku akan segera nyata untuk bisa kembali bertemu
dengan dia .
Dengan
semangat yang menggebu-gebu di temani dengan hati yang begitu bahagia ku sambut
hari itu , ku sambut dengan rasa penuh harap .
Selama
perjalanan menuju kampus hatiku berdebar begitu kencang , sontak ku mencoba
menenangkan diriku ..
Ku
dengarkan musik melalui handsat yang sudah terpasang sebelumnya , alhmdulillah
Sholawat ini menenangkan kalbu ..
Gedung
kampus empat lantai itupun belum terlihat , karna tertutupi dengan
gedung-gedung pencakar langit lainya yang berdiri bersaing kokoh .
Hari ini
naik angkutan umum , jadi memang harus berjalan terlebih dahulu untuk mencapai
kampus .
Memang tidak begitu jauh , namun yang membuat ku cukup merasa tidak
nyaman adalah ketika melewati kampus tetangga .
Banyak sekali para mahasiswa
yang hanya sekedar duduk-duduk di depan kampus sesembari tertawa berbahak-bahak
, isengnya celotehan dari ucapan mereka memang tak pernah ku pedulikan .
Setelah
butuh beberapa menit tibalah di kampus tercinta . Setibanya di kampus aku
langsung menaiki tangga karna kelas ku berada di lantai empat .
Dan ..
di lantai dua aku melihat dia , dia di
depan perpustakaan kampus sedang memakai sepatu sambil menggigit pulpen di
mulutnya . Tiba-tiba mata itu menuju ke arahku !
Dia
senyum , sudah kupastikan itu senyuman termanis yang pernah aku lihat asli
tanpa pemanis buatan .lesung pipit ( lubang di pipi ) nya memperkuat daya tarik
kaum hawa .
Bisa jadi seperti itu . Untukku ? aku refleks menengok ke belakangku
, yang ku takut bukan denganku dia senyum .
Mimpi
apa aku semalam , fikirku heran ! apa yang sedang terjadi padaku . bukan kah
biasa hanya mendapatkan seyuman , itu hanya sekedar tata kerama bukan ? atau
...entahlah . ku singkirkan opini itu .
Senang
bukan kepalang masih terbayang-bayang muka dikau . Senyumku pun sudah sering
terlihat kembali itu di perkuat oleh ungkapan teman sekelasku yang berkometar
untukku .
Aku malu
, sesunggungnya hati ingin sekali mencari tahu lebih jauh tentang dirinya . Tapi
apalah daya rasa maluku mampu mengalahkan rasa ke ingin tahuanku .
Biarlah jika
waktunya tiba aku pasti akan mendapatkan kesempatan itu , gumamku dalam hati
sebagai obat pelipur lara .
Alam pun
telah menunjukan tanda akan memasuki waktu gelap , panggilan sholat sudah
menggema , suara adzan menandakan seruan-Nya telah di perdengarkan itu tandanya
semua kegiatan haruslah di hentikan sejenak untuk bergerak melakukan sholat
Magrib .
Aku
bergegas untuk menunaikan sholat terlebih dulu ketimbangng mengisi perutku ,
memang belum terlalu lapar rasanya aku ingin cepat-cepat mengadu pada Robbku .
Tak
kusangka , ternyata yang menjadi Imam sholat Magrib itu adalah dia .
“Subhanallah .. degap jantungku kembali berirama ketika aku mendengar lantunan
ayat suci yang keluar dari pita suaranya . Sungguh merdu ..
Sholatku
begitu terasa khusyuk , damai bagaikan embun pagi yang menyejukan .
Aku sungguh
menikmati dari setiap rangkaian sholatku , ritual religiku . Lembut sekali suaranya hingga aku terbawa
dalam alunannya .
Sampai sholat tiga rokaat itu berakhir dengan indah hingga
bisa meneteskan air mata memahami maknanya .
Siapakah
engkau gerangan ? aku bertanya-tanya lagi . kucoba tanyakan pada diri sendiri
..layaknya bertanya pada rumput yang yang bergoyang . Tak ada jawabannya .
Mata
kuliah berlalu tak terasa begitu cepat mengharuskan aku untuk kembali pulang ke
rumah , tak seperti biasanya aku begitu merindukan rumah . Namun malam ini
seperti ada yang menahanku untuk beranjak pulang .
Mata mencari-cari keberadan
nya , di mana dia ? tiba-tiba saja dia menghilang tak tertangkap oleh mata .
Cepat sekali di beranjak pergi .
Hingga
sampai kuputuskan untuk segera pulang saja meninggalkan kampus .
Sudahlah ,
besok kan masih ada kelas setidaknya masih bisa bertemunya besok .
Di rumah aku sempat membuatkan catatan kecil semacam kata-kata ungkapan hati
bertemakan dia , menurutku menulislah yang membuat ku merasa bisa menghilangkan
separuh beban fikiran yang yang terpendam tak terkongkritkan .
“Duhai
malam , langitmu tampak indah malam ini, seperti indahnya dia memberikan
senyuman untukku “
“Duhai bintang , kau tampak bersinar terang bagaikan dia yang bercahaya di
hatiku “
“Duhai angin malam , maukah enggkau sampaikan salam ku untuk dia yang kini aku
rindu “
“Duhai Eng-Kau yang maha mengetahui segala sesuatu isi hati , maukah Kau
memberi tahuku bagaimana hatinya ? “
Hingga
kini aku belum paham siapakah dirinya , bukan aku tak mau mencari tahu tentang
dia , namun apakah pantas aku seorang wanita terlalu aktif mencari info tentang laki-laki yang di
kaguminya ? sudahlah ini semua hanya sebatas asa kekagumanku untuknya .
Berlarutnya
waktu aku masih saja hidup dengan rasa penasaranku tentang nya , rasa nya ingin
sekali aku katakan bahwa aku disini pemujamu .
Walau senyum itu ku tau telah
menjadi milikku tapi belum sepenuhnya dia tahu aku mangaguminya .
Hingga
suatu ketika aku melihat dia di depan pagar kampus berdiri menunggu seseorang
layaknya , aku mencoba menelisik untuk mendapatkan jawaban , siapakah yang ia
tunggu ?
dan untuk waktu yang singkat
hatiku hancur seketika bersamaan munculnya sesosok wanita anggun nan cantik
berbalut jilbab merah yang menghampirinya .
Rasanya aku telah salah
menggantungkan harapan ini . Dia telah punya kekasih . Itu fikirku . Hatiku
bimbang menjadi tak menentu memikirkan ini semua , kufikir aku telah bisa
menemukan pengganti masa lalu ku , kufikir cinta yang ku sapa itu benar adanya
.
Ternyata ini memang salah salah
menduga atau aku nya saja yang terlalu berlebihan dalam mengasumsikannya .
Rasa
sakit yang ku rasa ketika aku perjuangkan perasaan ini hanya sementara , aku yakin
hal ini akan berlalu hanya semenit , sedetik , sejam , sebulan ataupun setahun .
Namun
sepenuhnya aku menyadari , rasa sakit itu akan kurasakan selamanya andai aku
menyerah sekarang dalam memperjuangkan rasa dan memenangkan hatimu .
Usahaku
, do’aku ternyata di dengar-Nya ..
Setelah
beberapa waktu lalu aku sempat kecewa , namun akhirnya berbeda . Kini aku di
pertemukan kembali dengan dia dalam satu forum diskusi antar mahasiswa 1 sampai
dengan 7 .
Dia duduk tepat sekali sejajar di hadapanku , karna waktu itu forum
berbentuk lingkaran . Pembawaan yang misterius itu sungguh sulit di tebak . Aku
bahkan tak pernah menduga-duga jikalu dia akan menegurku malam itu . walau dia
hanya menanyakan jadwal pertemuan forum untuk selanjutnya .
Dengan demikian
sudah ada peningkatan komunikasi diantara aku dengan dia . Kami berbincang
cukup lama , hingga aku mendapatkan nomor ponselnya .
Dari
sejak itu aku sering mengirim pesan singkat berisikan jadwal pertemuan forum
kepadanya , dan sesekali aku mengirimi dia kata-kata yang aku buat sendiri memang
khusus untuknya .
Tak di sangka pesan ku mendapatkan sambutan yang baik ,
bahkan dia membalas kata-kata buatan ku dengan kata-kata buatan dia . Ternyata
dia suka syair puisi juga , ternyata dia cukup pandai juga merangkai kata-kata
. Memang tak seindah ayat ujarnya , tapi cukup membuat kekagumanku bertambah
porsi .
Aku jadi semakin penasaran ingin mengetahui tentang dia lebih jauh dari
ini .
Bergulirnya
waktu bersamaan dengan semakin tambah akrabnya aku dengan dia , ku lewati
hari-hari ketika berada di kampus bersamnya , bahkan selalu ada dia akhir-akhir
ini .
semngat kuliahku pun semakin bertambah , senyumkupun semakin terlihat
mempesona , itu semua karna dia , indah karena dia , semakin dekat aku dengan
dia . semakin sering waktu yang ku habiskan dengan nya , usai pulang kuliah pun
masih bertemakan dia di dalam jiwa .